d6eebc70 0f2d 4982 a2ba e1bf1b8f2854 169 1 Bukan Dunia Nyata, Perang Rusia-Ukraina Ngeri di Dunia Maya Mitra IT | Your Trusted & Reliable Software Solutions Perang, Dunia

Bukan Dunia Nyata, Perang Rusia-Ukraina Ngeri di Dunia Maya

Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan Rusia ke Ukraina sudah berlangsung seminggu ini. Ternyata perang ini tak hanya di dunia nyata tetapi juga terjadi di dunia maya dengan melibatkan para hacker.

Indikasi perang dunia maya atau perang siber terlihat dari laporan yang diterbitkan badan intelijen Inggris dan Amerika Serikat yang mengaitkan malware baru dengan para hacker yang didukung Rusia.

Entah berhubungan atau tidak sehari sebelumnya situs pemerintah dan bank di Ukraina mendapat serangan DDoS. Serangan ini sendiri merupakan serangan siber dimana peretas membanjiri jaringan atau server korban dengan lalu lintas sehingga orang lain tidak dapat mengaksesnya.

Kementerian Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov, mengatakan di situs telegramnya bahwa serangan dimulai sekitar sore hari. Meski begitu, ia tidak menyebutkan secara rinci situs mana saja yang diserang cukup parah serta kerusakannya.

“Serangan, yang juga berdampak pada beberapa bank, dimulai sekitar pukul 4 sore waktu setempat,” ujarnya seperti dikutip dari CNBC International, Kamis (3/3/2022). “Situs web untuk Kementerian Luar Negeri Ukraina, Kabinet Menteri dan Rada, parlemen negara itu, termasuk di antara yang tidak aktif pada Rabu.”

Untuk mengantisipasi hal tersebut, sumber Reuters menyebutkan pemerintah Ukraina mengundang para hacker ‘Underground” untuk membantu melindungi infrastruktur negara. Pemerintah Ukraina juga membentuk pasukan IT untuk mengintai pasukan Rusia.

pejabat Kementerian Pertahanan Ukraina dilaporkan mendekati pengusaha dan pakar keamanan siber asal negara itu, Yegor Aushev. Dia diminta membantu mengatur unit peretas melawan Rusia.
“Segala sesuatu yang mungkin menghentikan perang. Tujuannya adalah membuat tidak mungkin membawa senjata-senjata itu ke negara kita,” kata Yegor Aushev, dikutip dari Reuters.

Dia menambahkan kelompoknya elah merusak lusinan situs pemerintahan dan bank Rusia. Terkadang juga mengganti konten dengan gambar kekerasan dari perang. Namun Aushev menolak memberikan contoh sebab akan memudahkan pelacakan bagi Rusia.

Aushev mengatakan kelompoknya sejauh ini berkembang menjadi 1.000 sukarelawan Ukraina dan asing. Kelompok itu juga telah berkoordinasi dengan organisasi hacktivist asing untuk menyerang sistem kereta api.

Setelah adanya berita pembentukan tim Aushev, Belarusia Cyber Partisans secara sukarela menyerang Kereta Api Belarusia. Tim peretasan yang berfokus di wilayah itu mengatakan transportasi tersebut digunakan untuk mengangkut tentara Rusia.

Bloomberg melaporkan kelompok itu menonaktifkan lalu lintas kereta api dan situs tiketnya juga tumbang. Juru bicara Cyber Partisan mengonfirmasi melakukan serangan itu dan telah bekerja dengan kelompok Aushev.

Pada saat bersamaan kelompok Hacker Anonymous menyatakan sedang mengambil peran untuk melawan Presiden Vladimir Putin dan pemerintahnya. Mereka juga mengajak hacker seluruh dunia untuk menargetkan Rusia.

akun tersebut mengklaim menjadi dalang penonaktifan situs web milik raksasa minyak Rusia Gazprom, kantor berita RT, dan sejumlah lembaga pemerintah Rusia serta Belarusia.

CNBC Internasional mengutip pernyataan akun yang mengaku sebagai Anonymous, menyatakan bertanggung jawab serangan pada situs web milik Raksasa minyak Rusia Gazprom, kantor berita RT dan beberapa lembaga pemerintah Rusia serta Belarusia.

Penyedia layanan internet Rusia juga diganggu oleh kelompok itu. Selain itu juga membocorkan dokumen serta email dari produsen senjata Belarusia Tetraedr dan menonaktifkan pasokan gas oleh Tvingo Telecom.

Pada sisi Rusia sendiri ada kelompok hacker Conti yang menyatakan dukungannya pada Rusia dan akan menyerang musuh-musuh negara tersebut. Berdasarkan chat yang berhasil dibocorkan kelompok ini memiliki rantai komando menghubungkannya dengan badan intelijen Rusia.

Laman Heimdal Security mengatakan Conti Ransomware berbasis di Rusia dengan nama samaran Wizard Spider. Kelompok itu disebut sebagai aktor jahat yang merusak akibat kecepatan mengenkripsi data dan menyebar ke sistem lain.

Kelompok ini menggunakan serangan phishing. Ini untuk menginstal Trojan TrickBot dan BazarLoader untuk mendapatkan akses kepada mesin korban. Email yang dikirimkan berisi klaim yang bisa dipercaya korban. Akan tersedia juga link untuk menuju pada dokumen jahat.

(roy/hoi)
Source : CNBC Indonesia

Recent News