Jakarta, CNBC Indonesia – Gemini, bursa kripto yang didirikan oleh kembar bersaudara Cameron dan Tyler Winklevoss, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Sekitar 10% pegawai Gemini, atau sekitar 100 orang, dirumahkan.

Winklevoss bersaudara juga dikenal sebagai pendiri ConnectU, situs media sosial pendahulu Facebook. Keduanya sempat menuntut pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan memenangkan saham Facebook bernilai miliaran dolar.

Dalam blog yang dipublikasikan Kamis pagi, mereka menyatakan bahwa industri kripto sedang ada di fase kontraksi yang disebut sebagai “crypto winter”. Kondisi tersebut, lanjut mereka, kemudian “diperparah dengan gejolak makroekonomi dan geopolitik”.

“Kami tidak sendirian,” tulis Winklevoss bersaudara di memo tersebut, seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (3/6/2022).

Bursa kripto lain yang berbasis di Amerika Serikat, Coinbase, baru-baru ini melaporkan penurunan pendapatan hingga 27%, disertai juga dengan penurunan basis pengguna.

Pasar kripto sedang melalui pekan yang brutal. Sekitar setengah triliun dolar lenyap dari kapitalisasi pasar, antara lain, sebagai dampak dari ambruknya nilai terraUSD hanya dalam semalam.

Crypto winter adalah siklus bearish di pasar kripto yang berlangsung bertahun-tahun. Menurut CNBC International, belum bisa dipastikan bahwa gejolak di bursa kripto saat ini bisa menjadi tanda dari crypto winter berikutnya, meskipun penurunan tajam volume perdagangan bisa menjadi sinyal buruk.

Terakhir, crypto winter berlangsung dari 2018 hingga 2020, diwarnai dengan anjloknya nilai aset kripto dan gelombang PHK.

Gemini telah berdiri sejak 2014 dan valuasinya diperkirakan mencapai US$7,1 miliar. Menurut PitchBook, Gemini mempekerjakan 1.033 orang. Artinya, kebijakan PHK atas 10% pegawai akan berdampak ke 100 orang.

(dem/dem)
Source : CNBC Indonesia