safrica china diplomacy 169

Xi Jinping Blokir, Warga China Tak Bisa Sembunyi di Internet

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan Xi Jinping memberlakukan aturan pemblokiran baru secara dadakan. Semua akun media sosial dengan lebih dari 500.000 pengikut (followers) wajib menampilkan identitas asli.

Akun anonim akan disapu bersih dari platform jejaring sosial. Hal ini memicu kekhawatiran akan munculnya praktik doxxing, yakni penyebaran identitas pribadi di ranah maya untuk menyerang seseorang.

Dengan aturan baru ini, akun yang diistilahkan ‘self-media’ tak bisa lagi wara-wiri di media sosial. Self-media merujuk pada sebuah akun yang tak terdaftar sebagai organisasi media resmi, tetapi kerap menyebarkan informasi atau update terkait isu dan peristiwa.

Praktik self-media sudah lama menjadi perhatian pemerintah China. Selama bertahun-tahun, Xi Jinping berupaya membasmi self-media dengan tujuan ‘memurnikan’ ruang siber, dikutip dari Reuters, Rabu (1/11/2023).

Mantan editor media pemerintah, Hu Xijin, mendukung aturan baru tersebut. Ia mengatakan kebijakan ini akan membuat akun-akun ‘berpengaruh’ lebih bertanggung jawab atas informasi yang disebarkan di internet.

Namun, banyak yang mengutarakan kekhawatiran bahwa aturan ini bakal mempermudah praktik doxxing. Selama ini, akun anonim digunakan untuk ‘bersembunyi’ dari serangan maya, ketika seseorang atau kelompok ingin lebih bebas berekspresi dan menyebarkan informasi di China.

Penyedia platform sudah buka suara soal kebijakan baru ini. CEO Weibo Wang Gaofei mencoba menenangkan penggunanya dengan menegaskan bahwa aturan ini tak akan berlaku bagi pemilik akun di bawah 500.000 followers.

Douyin milik ByteDance mengatakan platformnya tak akan menanyakan informasi pribadi selain nama asli. Dengan begitu, pengguna tak perlu takut soal keamanan data personal yang bersifat sensitif, seperti alamat dan nomor telepon.

Baca: Tak Cuma Buat Poster Disney Pixar, AI Sudah Dipakai Ecommerce

Aturan ini akan menghapus ribuan akun influencer di media sosial China yang selama ini diikuti oleh ratusan juta warga setempat.

Beberapa penyedia platform mengatakan kebijakan ini akan mulai diberlakukan kepada akun anonim dengan lebih dari 1 juta followers terlebih dahulu.