Jakarta, CNBC Indonesia – Raksasa e-commece, Alibaba memilih tidak membuka angka penjualan festival belanja Singles Day 11.11. Keputusan ini jadi kali pertama perusahaan melakukan sejak dimulai pada 2009.

Pihak Alibaba hanya mengatakan hasil penjualan sejalan dengan yang didapatkan tahun lalu. Tahun lalu, kenaikan gross merchandise value (GMV) untuk Alibaba sebesar 8,5%.

“Memberikan hasil yang sejalan dengan kinerja GMV tahun lalu meski ada tantangan makro dan dampak terkait Covid-19,” kata Alibaba, dikutip Reuters, Senin (14/11/2022).

Alibaba juga bungkam soal merek mana yang terjual paling baik. Namun perusahaan mengatakan penjualan perangkat kecantikan berteknologi tinggi, seperti gadget untuk mendinginkan atau mengangkat kulit wajah melonjak 5.570% dari tahun lalu. Selain itu penjualan terbaik juga terjadi pada pembersih karpet dan peralatan dapur pintar.

Alibaba tidak menanggapi komentar atas keputusannya tidak merilis angka penjualan 11.11 tahun ini.

Menurut Reuters, capaian tahun lalu merupakan yang terendah. Apalagi jika dibandingkan dengan tahun 2020 yang melonjak hingga 26%.

Selain itu laporan Reuters menyebutkan pertumbuhan Single Day, festival belanja online terbesar dunia, melambat baru-baru ini. Menurut indikator lain, para konsumen di China mengencangkan ikat pinggang tahun ini dan mencari merek yang lebih ekonomis karena sentimen mereka terpukul akibat pembatasan Covid-19 dan ekonomi yang melambat.

Consultancy Syntun memperkirakan Alibaba dan perusahaan e-commerce lain di China yang mengadakan gelaran Singles Day mencatatkan penjualan 934 miliar yuan atau hanya naik 2,9%.

Sementara para analis Citi memperkirakan GMV Alibaba pada acara tersebut sekitar 545 miliar yuan hingga 560 miliar yuan. Pertumbuhan yang dicatat juga hanya 0,9% hingga 3,6%.

Strategi Alibaba mendongkrak penjualan pada 11 November diikuti juga oleh perusahaan e-commerce Indonesia. Dengan nama Harbolnas, semua platform e-commerce menawarkan diskon dan berbagai insentif lain ke konsumen serentak pada 11 November.

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Source : CNBC Indonesia