Jakarta, CNBC Indonesia – Keputusan China memblokir raksasa chip asal Amerika Serikat (AS), Micron Technology, agaknya membawa berkah bagi Jepang.

Reuters melaporkan bahwa pemerintah Jepang sedang dalam diskusi untuk membeli saham produsen komponen chip JSR. Upaya ini untuk memperkuat industri chip di Negeri Sakura.

Agaknya Jepang mulai memetik hasil dari kepatuhannya ke AS. Pada Maret lalu, Jepang mengumumkan pembatasan ekspor komponen chip ke China atas permintaan AS.

Alhasil, Micron Technology mengumumkan rencana berinvestasi senilai US$ 3,5 miliar untuk pengembangan chip extreme ultraviolet technology (EUV) di Jepang.

Dalam beberapa waktu belakangan, Jepang agaknya dipandang sebagai negara yang ‘seksi’ untuk berinvestasi chip.

Sebelumnya, pada Maret lalu, Samsung juga dilaporkan akan membangun fasilitas pengemasan chip pertama di Jepang. Lokasinya akan berdekatan dengan pusat riset dan pengembangan Samsung di Yokohama.

Pada November 2022, TSMC yang merupakan raksasa chip Taiwan juga mengumumkan akan membangun fasilitas produksi chip senilai US$ 7 miliar di Pulau Kyushu. Fasilitas tersebut rencananya bakal dipakai untuk memproduksi chip 12nm dan 16nm mulai 2024 mendatang.

Daya tarik Jepang tampak pada subsidi yang diberikan pemerintah untuk investor global. Kebijakan tersebut merupakan strategi untuk mencapai target penjualan chip senilai 15 triliun yen pada 2030 mendatang.

Pasalnya, Jepang telah kehilangan pangsa pasar chip global sebanyak 50% pada 1980-an menjadi 10%.

Subsidi yang diberikan Jepang ke investor global pun tak sedikit. TSMC misalnya yang ditawari subsidi senilai 476 miliar yen atau setara dengan setengah anggaran pembangunan pabrik di Jepang.

Redaksi, CNBC Indonesia
Source : CNBC Indonesia