bfecee45 fda6 4439 9975 71889813b24a 169 Duh! Krisis Chip di Amerika Serikat Bikin Cemas Mitra IT | Your Trusted & Reliable Software Solutions chip, krisis

Duh! Krisis Chip di Amerika Serikat Bikin Cemas

Jakarta, CNBC Indonesia – Persediaan chip semikonduktor di beberapa produsen ternyata kurang dari lima hari. Laporan tersebut berasal dari Departemen Perdagangan AS yang dirilis pada hari Selasa (25/1/2022).

Laporan tersebut berasal lebih dari 150 tanggapan soal informasi bisnis produksi dan penggunaan semikonduktor.

Pada 2019 chip yang dipegang produsen rata-rata turun dari 40 hari. Sementara tahun lalu menurun drastis hanya lima hari saja. Bahkan laporan itu juga mencatat persediaan jauh lebih kecil pada industri utama, dikutip dari CNN Internasional, Rabu (26/1/2022).

Menurut laporan yang sana, gangguan pada produksi di luar negeri seperti cuaca atau wabah baru Covid-19 bisa menyebabkan penutupan pabrik. Termasuk juga merumahkan para pekerja di AS.

“Rantai pasokan semikonduktor tetap rapuh. Permintaan terus jauh melebihi pasokan,” ungkap laporan tersebut.

Sejak beberapa waktu terakhir, krisis pasokan memang terjadi secara global yang dipicu cuaca ekstrem dan pandemi. Dampaknya membuat harga sejumlah barang seperti mobil, ponsel hingga mesin cuci menjadi lebih tinggi lagi.

Bahkan kekurangan chip membuat banyak perusahaan harus menutup sementara produksi di pabriknya. Salah satunya General Motors pada pabrik di Amerika Utara.

Pada Desember, Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo memprediksi masalah ini tak akan selesai pada 2022. Sementara pada laporan Departemen Perdagangan mengutip para responden kemungkinan persoalan kelangkaan ini tetap tidak akan hilang dalam enam bulan.

Pemerintah Joe Biden juga berusaha menopang industri pembuatan AS. Yakni dengan meredakan kesengsaraan rantai pasokan saat ini dan mengurangi ketergantungan negara itu pada produksi komponen penting di luar negeri di masa datang.

Biden juga mendesak Kongres meloloskan undang-undang mengatasi kekurangan semikonduktor global. Kongres telah meloloskan Chips for America Act, yang memasukkan subsidi sebesar US$52 miliar untuk mendukung manufaktur domestik.

“Ini soal keamanan sosial, keamanan ekonomi dan ini tentang pekerjaan,” kata Biden pekan lalu soal perlunya meningkatkan produksi chip dalam negeri.

(npb/roy)

Source : CNBC Indonesia

Recent News