infografis siap siap nik bakal jadi nomor bpjs kesehatan 1 169 Ini Beda E-KTP Digital dengan E-KTP Biasa, Bye Mesin Fotokopi Mitra IT | Your Trusted & Reliable Software Solutions wordpress, software, qr code, jasa, aplikasi

Ini Beda E-KTP Digital dengan E-KTP Biasa, Bye Mesin Fotokopi

Jakarta, CNBC Indonesia – Masyarakat akan segera memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) berbasis digital dengan Quick Response Code (QR Code). Ini akan membawa perbedaan signifikan dengan e-KTP yang ada sekarang.

e-KTP digital tak lagi berbentuk fisik. Jadi aktivitas fotokopi identitas diri kemungkinan tidak akan dibutuhkan lagi di masa depan.

Tidak akan ada lagi pencetakan identitas diri masyarakat. Serta KTP digital itu juga tidak lagi disimpan di dompet, melainkan pada smartphone masyarakat saja.

Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Zudan Arif Fakrulloh menyebutkan dengan sistem ini akan mempermudah masyarakat dalam mengurus data kependudukan. Sebab KTP digital menjadi lebih praktis.

“KTP-el tidak lagi dicetak seperti sekarang, tetapi langsung disimpan di HP penduduk. Nanti ada foto KTP-el dan QR Code,” kata Zudan melalui pesan singkatnya belum lama ini.

KTP digital itu juga akan punya QR Code. Dengan begitu pelayanan publik menjadi lebih cepat saat membutuhkan data penduduk.

Zudan juga menjanjikan sistemnya aman. Serta jika ada masalah HP hilang, maka masyarakat haya perlu meminta ke pihak Dukcapil dengan memberikan nomor ponsel yang baru.

“Tidak ada lagi konsep KTP-el hilang. Kalau HP hilang, nanti minta lagi ke Dukcapil dikirim ke nomor HP yang baru,” ungkapnya.

Sebelumnya, pihak Dukcapil telah melakukan uji coba di 58 kabupaten/kota hingga akhir tahun lalu. Sebagai target awal, Zudan mengatakan masyarakat yang memiliki smartphone berjumlah 70% dari jumlah penduduk.

Tahapan awal ini, pihak Dukcapil juga menerapkan dua layanan yakni jalur digital dan manual. Dengan begitu masyarakat yang belum menggunakan KTP Digital masih akan terlayani.

“Tidak perlu khawatir yang tidak punya HP di pedalaman enggak ada sinyal. Hasil kajian kami banyak daerah BTS (Base Transceiver Station) belum sampai ke wilayah itu,” ungkap Zudan dalam program Profit CNBC Indonesia pekan lalu.

(npb/npb)
Source : CNBC Indonesia

Recent News