Alumni Program Startup Kominfo Raup Rp 300 M, Mau Ikutan?
Jakarta, CNBC Indonesia – Program Startup Studio Indonesia yang diinisiasi Kementerian Kominfo telah masuk ke batch 5. Dalam tiga batch sebelumnya hingga Mei 2022, startup alumni program ini telah berhasil mendapatkan total pendanaan Rp 332,1 miliar.
Dari setiap batch, 30-40% mendapatkan pendanaan tahap awal setelah ikut program tersebut. Sementara itu, untuk jumlah startup pada program dalam empat batch sebelumnya mencapai 65 alumni perusahaan rintisan.
“Kami sangat bangga melihat berbagai pencapaian dari para alumni SSI. Tidak hanya dari segi pendanaan, yang lebih penting adalah startup early-stage ini bisa berkembang memberikan dampak yang semakin penting bagi perekonomian dan kualitas hidup di dalam negeri,” kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, dikutip dari keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Selasa (21/6/2022).
“Kami di Kominfo berkomitmen untuk terus mencetak dan memberdayakan startup-startup kebanggaan Indonesia, yang agile, solutif, dan mampu memenuhi kebutuhan pasar, melalui SSI dan program-program lainnya”.
Salah satu yang berhasil mendapatkan pendanaan adalah Lingotak dengan tahap pre-seed dan seri A. Pendanaan startup alumni program Batch ke-2 berasal dari Kistech Pte Ltd., Iterative Capital, dan Eduspaze by Spaze Ventures.
CEO Lingotak, Andre Benito mengatakan salah satu yang dipelajari dalam program Startup Studio adalah strategi product market fit (PMF). Selain itu, mengenai memaksimalkan sumber daya perusahaan di sektor itu.
“Saat ini, PMF kami berada pada produk LingoJunior yang menargetkan TK-SD dengan tingkat akuisisi 5% per minggunya. Sepanjang tahun 2022 ini, kami akan meningkatkan kerjasama dengan 59% total SD di Indonesia untuk bisa membangun pondasi kemampuan pembelajaran bahasa asing sejak dini, guna mencetak talenta yang dapat bersaing di ranah global,” jelasnya.
Baru-baru ini, Kominfo juga telah resmi membuka pendaftaran program Startup Studio Batch ke-5. Peserta program dapat mengikuti berbagai kegiatan, termasuk 1-on-1 coaching dengan pemimpin dari perusahaan teknologi multinasional dan lokal.
Beberapa diantaranya adalah Dimas Harry Priawan (Co-founder dan CEO Dekoruma), Moses Lo (Co-Founder & CEO Xendit), Gibran Huzaifah (Founder & CEO eFishery), Reynold Wijaya (Co-Founder & CEO Modalku), dan masih banyak lagi dari Gojek, HappyFresh, Halodoc, dan Tiket.com.
Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia