ilustrasi phk freepik 169 1 Badai PHK Startup Ganas, Menghantam 59.710 Pekerja Mitra IT | Your Trusted & Reliable Software Solutions PHK

Badai PHK Startup Ganas, Menghantam 59.710 Pekerja

Jakarta, CNBC Indonesia – Badai PHK menghantam hampir 60 ribu orang karyawan perusahaan teknologi dan startup sepanjang November. Angka PHK global itu menjadi yang tertinggi selama tahun ini.

Menurut data dari TrueUp, sebanyak 59.710 karyawan terdampak PHK di bulan November. Jika ditotal, selama tahun 2022 sudah ada sebanyak 210.664 orang di seluruh dunia yang di PHK

Berdasarkan catatan laman tersebut, November badai PHK menggulung banyak perusahaan global ternama, termasuk Twitter dan Meta.

Twitter dilaporkan memangkas karyawannya hingga setengah dari jumlah karyawan 7.500 orang, atau sebanyak 4.400 karyawan. Langkah tersebut menjadi langkah gerak cepat membenahi Twitter oleh pemilik barunya, Elon Musk.

Begitu juga dengan Meta, laporan TrueUp menyebutkan keputusan PHK berdampak pada 11.000 karyawan perusahaan. Meta merupakan induk perusahaan dari Facebook, WhatsApp, dan Instagram.

CNBC Internasional melaporkan, PHK itu bakal jadi pemangkasan jumlah karyawan besar pertama dalam sejarah Meta. Sebagai informasi perusahaan melaporkan Meta memiliki lebih dari 87 ribu pegawai per akhir September lalu.

Seorang juru bicara Meta menolak mengomentari laporan tersebut. Namun dia merujuk ke komentar CEO Mark Zuckerberg terkait fokus perusahaan tahun 2023 mendatang.

Selain global, startup di Indonesia juga merumahkan karyawan, seperti GoTo. GoTo atau Gojek Tokopedia melakukan perampingan karyawan sebanyak 1.300 orang atau sekitar 12% dari total karyawan tetap.

CEO Grup GoTo Andre Soelistyo menyebut, langkah tersebut salah satu bentuk adaptasi perusahaan untuk memastikan kesiapan perusahaan menghadapi tantangan ke depan.

“Hal ini termasuk mengambil keputusan sulit untuk melakukan perampingan karyawan sejumlah 1.300 orang atau sekitar 12% dari total karyawan tetap Grup GoTo,” ujarnya dalam keterangan tertulis kepada CNBC Indonesia, dikutip Jumat (2/12/2022).

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Source : CNBC Indonesia

Recent News