‘Kiamat’ Uang Kertas di Depan Mata, Ini Penggantinya
Jakarta, CNBC Indonesia – Bank Indonesia terus mendorong percepatan digitalisasi tak terkecuali untuk mata uang rupiah. Salah satunya dengan menyiapkan Central Bank Digital Currency (CBDC).
Artinya, ke depan pemakaian uang kertas bisa jadi akan ditinggalkan karena uang digital akan lebih digemari. Seperti saat ini masyarakat lebih nyaman menggunakan transaksi digital.
Namun, tentu saja ada sejumlah tantangan yang ditemui BI dalam mengimplementasikan CBDC ini. Sehingga negara lain diharapkan bisa ikut berpartisipasi memberikan masukan kepada Indonesia dalam merancangnya.
“Kami bermaksud mendorong dan mengajak komunitas tingkat internasional untuk menyampaikan solusi yang paling praktis dalam merancang dan mengimplementasikan CBDC,” ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam keterangan resmi, Selasa (26/4/2022).
Dalam keterangannya, BI melihat setidaknya ada tiga tantangan utama dalam penyusunan uang digital ini. Pertama, membangun sarana yang efektif dan kuat dalam menerbitkan, mendistribusikan dan mentransfer CBDC. Dalam hal ini kemampuan baru, seperti programabilitas uang serta turut mendukung tersedianya layanan inovatif kepada pengguna.
Kedua, mendukung inklusi keuangan untuk mengatasi hambatan yang dihadapi oleh masyarakat yang belum memiliki rekening bank dan tidak terjangkau oleh bank.
Ketiga, meningkatkan interoperabilitas dan mengaktifkan koneksi serta keterkaitan dalam sistem pembayaran, meningkatkan konektivitas dan interoperabilitas.
BI dalam keterangannya juga menyebutkan CBDC ini bertujuan untuk menghindari dampak fenomena percepatan pertumbuhan transaksi aset digital yang memiliki risiko besar terhadap stabilitas sistem keuangan dan moneter global.
Selain itu, transaksi aset digital secara global juga memiliki potensi munculnya praktik kejahatan lintas negara seperti pencucian uang dan pendanaan terorisme.
(mij/mij)
Source : CNBC Indonesia