Metaverse dan Blockchain Lagi Heboh, RI Siap Pak Menkominfo?
Nusa Dua, CNBC Indonesia – Industri Web3 yang meliputi blockchain, aset kripto, dan metaverse adalah tren terbaru di bisnis teknologi global. Ribuan startup di seluruh dunia menggarap industri ini dan berhasil menarik investasi miliaran dolar Amerika Serikat.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengakui bahwa potensi industri Web3 sangat besar. Mengutip data Emergen Research, dia menyebutkan bahwa nilai pasar Web3 diperkirakan naik dari US$3,2 miliar pada 2021 menjadi US$81,5 miliar pada 2030.
“Pemanfaatan teknologi Web3 bakal menciptakan nilai tambah lebih besar bagi Indonesia, yang sekarang sudah merupakan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara,” katanya saat membuka Nexticorn International Summit 2022, Rabu (31/8/2022).
Sebagai ajang tahunan yang mempertemukan investor global dengan pendiri startup RI, Nexticorn tahun ini memilih Web3 sebagai fokus utama konferensi. Dalam acara ini, panitia juga memamerkan teknologi terkini dalam dunia Web3 hasil pengembangan dalam dan luar negeri.
Menkominfo mengatakan pemerintah akan terus mendukung perkembangan industri berbasis teknologi terbaru, termasuk yang tercakup dalam bidang Web3.
Dukungan utama pemerintah, jelasnya, adalah dengan menyediakan infrastruktur internet cepat dan andal serta merata.
“Fungsi kami adalah jembatan, penghubung digital divide, agar semua bisa ikut mengembangkan,” kata Johnny.
Ketua Panitia Nexticorn International Summit 2022 dan Bendahara Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani menjelaskan saat ini industri Web3 global masih dalam tahap perkembangan paling awal.
Karena itu, menurutnya, perusahaan lokal yang mulai mengembangkan bisnis di bidang Web3 juga ada di tahapan yang sama dengan perusahaan di negara maju.
“Di Web3, titik awalnya masih sama. Startup yang memulai tidak akan kalah jauh dari yang di luar negeri karena awalnya sama,” kata Edward.
Demis Rizky Gosta, CNBC Indonesia
Source : CNBC Indonesia