gambar cover ancaman phk karyawan di startup 1 169 Cepat Hentikan! CCTV Google Pantau Aktivitas Anda 24 Jam Full Mitra IT | Your Trusted & Reliable Software Solutions google

Ramai-ramai Startup PHK & Tutup, Inikah Penyebabnya?

Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah startup sedang dilanda gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan, bahkan tak sedikit yang akhirnya harus gulung tikar.

Tak hanya di dalam negeri, badai PHK juga menghantam banyak perusahaan teknologi di Silicon Valley. Bukan cuma startup yang baru dirintis, melainkan juga perusahaan yang sudah berhasil mencapai status unicorn.

Bendahara Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan fenomena ini merupakan hal biasa.

Bendahara Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan fenomena ini merupakan hal biasa.

Iklim industri startup

Perusahaan Modal Ventura, Sequoia Capital, meminta para startup untuk berhemat demi kelangsungan hidup. Ini terjadi di tengah merosotnya pasar saham dan ekonomi yang suram. Permintaan itu disampaikan dalam presentasi setebal 52 halaman yang dilaporkan CNBC Internasional.

“Kami percaya ini adalah Momen Crucible. Pertama dan terpenting kita harus mengenali lingkungan yang berubah dan mengubah pola pikir untuk merespons dengan niat daripada penyesalan,” isi presentasi tersebut.

Momen Crucible adalah masa-masa sulit yang bisa membawa perubahan. Pada masa ini startup diharapkan untuk merefleksikan diri dan membuat keputusan besar demi keberlanjutan perusahaan.

Sequoia menyatakan inflasi berkelanjutan dan konflik geopolitik membuat kemampuan solusi kebijakan menjadi terbatas seperti memangkas suku bunga atau pelonggaran kuantitatif.

Mereka mengingatkan bahwa kondisi saat ini berbeda dengan kondisi selama pandemi. Pada periode pandemi, anjloknya perekonomian diikuti oleh pertumbuhan pesat seiring dengan meredanya wabah Covid-19.

“Kali ini banyak dari komponen itu habis. Kami tidak percaya bahwa ini akan jadi koreksi tajam lainnya diikuti pemulihan berbentuk [kurva] V yang sama cepatnya seperti yang dilihat di awal pandemi,” kata Sequoia, dikutip CNBC Internasional.

Beberapa bulan ke depan, startup juga disebut bakal susah mencari investor baru. Menurut Y Combinator (YC), salah satu investor terkemuka Silicon Valley, kinerja saham perusahaan teknologi yang buruk di bursa berdampak signifikan terhadap aktivitas investasi venture capital (VC).

VC akan lebih sulit mengumpulkan uang, sedangkan pihak yang menitipkan modal di VC atau limited partner (LP) akan mengharapkan uang mereka diinvestasikan dengan lebih disiplin.

Dalam situasi seperti ini, VC juga memilih mencadangkan lebih banyak modal untuk mendukung startup berkinerja terbaik yang sahamnya sudah mereka miliki.

Hal ini menyebabkan lebih sedikit persaingan antar-investor untuk ikut serta dalam putaran pendanaan modal startup. Dampaknya, valuasi yang ditawarkan ke founder lebih rendah, nilai pendanaan yang lebih kecil, dan kesepakatan pendanaan pun jumlahnya makin sedikit.

Perlambatan ekonomi ini terutama akan berdampak ke startup dengan skala internasional, bermodal aset fisik besar, margin keuntungan rendah, serta perusahaan lainnya yang butuh modal banyak dan waktu lebih panjang untuk mulai mencetak pendapatan.

“Bagi Anda yang telah memulai perusahaan Anda dalam 5 tahun terakhir, jangan anggap apa yang selama ini Anda alami sebagai kondisi penggalangan dana yang normal,” kata YC dalam surat mereka kepada para founder startup.

(dem)
Source : CNBC Indonesia

Recent News