google office image

CoHive Resmi Tutup, Manajemen Ungkap Alasan Gagal Bertahan

Jakarta, CNBC Indonesia – CoHive mengakhiri layanan co-working space mereka setelah dinyatakan pailit oleh pengadilan. Pihak manajemen pun buka suara dan mengungkap alasan mereka gagal bertahan.

Melalui website resminya, mereka menulis pandemi yang berkepanjangan, situasi persediaan kantor dan suntikan dana yang seret membuat perjalanan CoHive harus berakhir lebih awal.

Pihak CoHive menyatakan telah berjuang selama dua tahun terakhir untuk bertahan di tengah kondisi yang sulit.

“Terlepas dari upaya terbaik kami untuk menemukan solusi atas kesulitan kami, kami tidak bertahan lebih lama,” tulis mereka, dikutip dari pernyataan CoHive, Selasa (7/2/2023).

Lebih lanjut, bisnis mereka sudah sepenuhnya berhenti. Namun, beberapa lokasi telah diambil alih oleh pihak lain termasuk CoHive 101, gedung terakhir yang mereka miliki. CoHive 101 masih beroperasi sebagai lokasi independen.

“Kami berterima kasih atas dukungan tim, investor kami, pemilik properti, dan orang-orang yang telah mendukung kami selama bagian tersulit dari perjalanan kami,” terangnya.

“Ciao. Tetap bekerja. Teruslah membangun. Tetap beribadah. Sampai jumpa di perjalanan selanjutnya,” tulis kalimat terakhir di keterangan tersebut.

CoHive didirikan pada 2015 sebagai proyek internal perusahaan modal ventura East Ventures yang diberi nama EV Hive sebagai lokasi kerja bersama dan komunitas untuk perusahaan rintisan, baik portofolio mereka maupun bukan. EV Hive punya dua lokasi ruang kerja, yaitu di Jakarta Selatan dan BSD.

Pada 2017, proyek tersebut diambil alih oleh Jason Lee, Carlson Lau, dan Ethan Choi yang mengganti namanya menjadi Cocowork yang kemudian diganti lagi menjadi CoHive.

Setelah beralih kepemilikan dan meraih pendanaan seri B antara lain dari Insignia Ventures, CoHive berubah fokus dan berekspansi secara agresif di banyak lokasi dan kota.

Per Desember 2020, CoHive menyatakan mengoperasikan 30 lokasi dengan total luas area mencapai 60.000 meter persegi di Jakarta, Medan, Yogyakarta, dan Surabaya.

CoHive bahkan menguasai satu gedung di Mega Kuningan yang diberi nama CoHive 101. Diketahui gedung tersebut memiliki tinggi 18 lantai.

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Source : CNBC Indonesia

Recent News